“Waduh…, kamar mandinya bau pesing Jang?”
“Ya
itulah Din, kebanyakan dari kita kalo buang air kecil serimngnya berdiri sih, jadinya
air seni kita kemana-mana. Padahal lebih baik kan jongkok, biar mudah
dibersiin.”
“Maksudnya?”
“Oalah
baru tahu ya? Itu kan salah satu sunah nabi. Selain mudah dibersiin, kita juga
dapat terhindar dari cipratan urin, coba bayangkan kalo berdirikan kemungkinan
tercipratnya najis lebih besar bukan?”
“Eh
kalo dari segi kesehatan ada fungsinya gak ya?
“Ada
dong, lebih jelasnya tanya dokter abu sana..”
Dokter Abu said:
Hei guys.., ketemu lagi ni, kali ini
kita akan membahas tentang hikmah dibalik tata cara buang air kecil yang baik
dan benar. Yups tentunya akan kita pandang dari dua sisi yakni islam dan
kedokteran. Pembahasan tentang thaharoh atau bersuci dalam agam islam
merupakan materi yang sangat penting dan dijadikan materi awal sebelum ibadah,
kenapa? karena apabila thaharoh kita salah atau tidak bersih dari hadast
dan najis maka akan sia-sialah ibadah kita. Baik, kita mulai dari sebuah
hadist sebagai dasar dari thaharoh atau bersuci setelah buang air kecil,
Rasulullah SAW bersabda “Sucikanlah dirimu dari air kencing, karena
sesungguhnya sebagian siksa kubur itu disebabkan olehnya.” (HR: Abu
Daruquthni). Hadist ini memerintahkan kita agar berhati-hati dalam bersuci
khususnya setelah buang air kecil, karena jika kita tidak berhati-hati, air
kencing yang menempel dapat menggugurkan ibadah kita. Sedangkan, perihal larangan untuk buang air
kecil sambil berdiri, terdapat hadist yang diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu
‘anha yang berkata ”Siapa yang telah memberitakan kepada kamu bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kencing sambil berdiri, maka jangan
kamu percaya, karena Rasullullah SAW tidak pernah buang air kecil kecuali
sambil duduk (jongkok).” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh
Syaikh Albani). Lalu apa saja hikmah dari cara buang air kecil berjongkok
selain sebagai sikap kehati-hatian kita akan najis?
Jika
berpikir praktis, berdiri saat buang air kecil mungkin lebih bisa diterima akal
jika dibandingkan dengan berjongkok, tetapi dalam sisi ilmu kesehatan ternyata
berjongkok saat buang air kecil memilki nilai-nilai kesehatan yang luar biasa.
Dalam dunia kesehatan, buang air kecil dengan berjongkok akan merangsang
terciptanya kontraksi berupa tekanan halus dari otot-otot sekitar perut dan
paha yang secara tidak langsung akan menekan kantung kemih sehingga dapat
maksimal dalam mengeluarkan urin. Pengosongan kantung urin yang maksimal dapat
mencegah munculnya penyakit di kantung kemih dan ginjal. Residu atau sisa urin
yang tertinggal dalam kantung kemih yang biasa terjadi jika kita berdiri saat
buang air kecil, jika terakumulasi terus menerus dapat membentuk endapaan yang
akhirnya menjadi batu di kantung kemih atau masyarakat sering menyebutnya
dengan istilah kencing batu. Selain hal tersebut. Pengeluaran urin yang tidak
maksimal mengganggu proses pengeluaran
urin oleh ginjal. Sisa urin yang terus bertumpuk, sementara produksi urin oleh
ginjal terus berjalan menyebabkan tertahannya urin di ginjal sehingga dapat
menyebabkan pembekakan ginjal. Pembengkakan tersebut dapat mempengaruhi
penyaringan darah di ginjal, sebagaimana kita ketahui bahwa ginjal berperan
sentral dalam menyaring darah dan memisahkannya dengan zat sisa metabolism yang
harus dibuang oleh tubuh. Posisi berjongkok saat buang air kecil dapat membantu
pengeluaran urin pada penderita prostat. Pembengkakan kelenjar prostat
menyebabkan menyempitnya saluran kencing (urethra) yang membuat buang air kecil
tersendat sendat.
Subhanallah…
berita mengejutkan datang dari negeri barat yang sebabesar warganegaranya
adalah penduduk non muslim. Pemerintah
Taiwan yang diwakili oleh menteri Lingkungan Taiwan Stephen Shen mengusulkan
agar masyarakat Taiwan membiasakan untuk buang air kecil dengan duduk atau
berjongkok. Usulan tersebut di dukung oleh Badan Perlindungan Lingkungan Taiwan
(EPA), ERA berpendapat bahwa kebiasaan duduk atau berjongkok pada saat buang
air kecil menciptakan kebersihan di toilet-toilet di taiwan. Sterhen menyatakan
bahwa anjuran tersebut akan menjadi kampanye besar-besaran di taiwan guna
menjaga kebersihan 100.000 toilet-toilet umum yang tersebar di seluruh taiwan.
Sementara di Swedia, sejumlah politisi mengusulkan undang-undang baru agar pria
buang air kecil dengan cara duduk di toilet. Selain faktor kebersihan, faktor
kesehatan juga menjadi pertimbangan pentingnya usulan tersebut.
Temanggung 2013
Hendri Okarisman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar