Oleh Hendri Okarisman
“Cie ile…, Mantep dah, wajah mu bercahaya Jang, jos
dah suegerrr deh ngeliatnya, pake kosmetik apaan nie, hehe”.
“Huss..,
natural dong, gak pake apa-apa Cuma pake resep dari Rosulullah SAW, hehe..”
“Apaan
ntu Jang?”
“Walah..,
masa gak tau sih Din? Wudhu tau…”
“Subhanallah…
bener juga yak, Sebenernya apa ja sih manfaat dari wudhu?
Dokter Abu said:
Guys, Berwudhu merupakan bagian dari
thaharah, dan menjadi syarat diterimanya shalat kita. Allah SWT berfirman: “Wahai
orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka
cucilah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian sampai dengan siku, dan
usaplah kepala-kepala kalian dan (cucilah) kaki-kaki kalian sampai pada kedua
mata kaki...” (QS: Al-Maidah:6). Jadi jelas ya, harus wudhu dulu sebelum
kita shalat, jika tidak wudhu maka shalat kita tidak akan diterima.
Berwudhu jika kita dipandang dari
sisi kedokteran, sangat banyak sekali manfaatnya. Pertama jika dihitung-hitung,
kita sedikitnya akan berwudhu sebanyak lima kali dalam 24 jam. Artinya ada lima
kali kesempatan bagi kita untuk mebasuh membersihkan anggota wudhu, mulai dari
tangan, telapak tangan, muka, telinga, rambut dan kaki. Perlu diketahui bahwa setiap 1 inchi persegi
dari kulit kita terdapat kurang lebih 20.000.000 bakteri yang setiap waktu yang
dapat terus bertambah sesuai dengan tinggi rendahnya aktivitas yang kita
lakukan. Hati-hati lho karena sewaktu-waktu bakteri tersebut akan dengan mudah
masuk menginfeksi tubuh melalui luka di permukaan kulit kita. Jadi jika
berwudhu minimal lima kali dalam 24 jam, berarti secara otomatis kita sudah
menjaga kebersihan dan mengurangi akumulasi bakteri dan kuman di permukaan
kulit kita. Wudhu dapat menghindarkan kita dari serangan penyakit kulit akibat
rendahnya kebersihan kulit kita. Nah, mendukung hal tersebut Mokhtar Salem
seorang penulis buku yang berjudul Prayers a Sport for The Body and Soul
mengatakan bahwa aktivitas wudhu dapat menghindarkan kita dari kanker kulit
yang disebabkan oleh menepel dan terserapnya bahan kimia di kulit. Berwudhu
menyebabkan larutnya bahan-bahan kimia tersebut, sehingga tidak sampai diserap
oleh kulit.
Kedua, seorang professor yang berprofesi
sebagai psikiater dan neurology (ahli ilmu syaraf) dari Austria bernama Prof.
Leopold Werner von Ehrenfels yang kemudian masuk islam dan berganti nama
menjadi Prof. Baron Omar Rolf Ehrenfels menemukan bahwa wudhu dapat
merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Hal tersebut terjadi karena adanya
keselarasan usapan air dengan titik-titik syaraf pada anggota wudhu. Ketika berwudhu maka secara tidak langsung
akan memantapkan konsetrasi pikiran, karena air wudhu akan mendinginkan
ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan kaki. Saat berwudhu, kita membasuh
seluruh panca indra kita, mulai dari kulit, mata, telinga, hidung dan lidah
(rongga mulut). Dalam ilmu akupuntur, terdapat titik-titik sensitive sebagai
reseptor terhadap rangsangan stimulus berupa sentuhan, gosokan, usapan, dan
tekanan (massage) pada tubuh. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian
ke sel, jaringan, organ, dan system organ yang bersifat terapi. Saat berwudhu
terdapat 493 titik sensitive yang kita sentuh, gosok dan massage, yakni 84
titik akupuntur pada wajah, 95 pada tangan, 64 pada kepala, 125 pada telinga
dan 125 titik akupuntur pada kaki. Sehingga kita bisa menyebutkan bahwa guyuran
air wudhu dapat dijadikan sebagai terapi akupuntur pada titik-titik syaraf
anggota wudhu, hal tersebut dikarenakan system metabolism manusia terhubung
dengan system syaraf yang ujungnya menyebar di seluruh permukaan kulit tubuh
manusia.
Adalah
seorang peneliti bernama Muhammad Salim yang menganalisis hidung sekelompok
orang yang tidak berwudhu, yang kemudian dibandingan dengan sekelompok orang
yang berwudhu rutin lima kali dalam sehari dan mendirikan shalat. Muhammad
Salim mengambil zat dalam hidung dan selaput lendirnya kemudian mengamati jenis
kumannya. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa sekelompok orang yang
tidak berwudhu, lubang hidungnya memudar dan berminyak, serta berdebu, lengket dan
berwarna gelap. Sedangkan orang-orang yang berwudhu rongga hidungnya tampak cemerlang,
bersih tidak berdebu. Subhanallah… luas biasa bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar