Visi Hidup Kita Haruslah Bervisi Syurga

Selasa, 16 Desember 2014

HARGAILAH PROSES



Pernahkah kita melihat sebuah gelas cantik yang dipasang di etalase toko? Hmm… saya yakin hal utama yang menjadi isi pikiran kita saat melihatnya hanyalah masalah keindahannya  dan berapa harga jualnya. Jika ada dua gelas dibandingkan, gelas yang cantik dan gelas yang gagal produksi, maka kita akan cenderung memilih untuk memuji gelas si cantik daripada si jelek padahal dua-duanya adalah produk dari pabrik yang sama dengan perlakuan yang sama pula saat pembuatannya. Ya, titik pencapaian akhir selalu membuat kita buta akan makna sebuah proses pembelajaran.
Jika kita memiliki dua anak kembar yang mungil dan menggemaskan, kemudian keduanya diberi tugas untuk menggambar, yang pada akhirnya gambar anak pertama kita menjadi gambar terbaik di sekolahnya, maka apakah kita hanya akan memuji hasil anak pertama kita saja atas raihannya? Untuk menjawab hal tersebut maka kita selaku orangtua harus menghapus mindset yang memandang sebuah kesuksesan dan kesyukuran hanya dilihat dari hasil akhir saja. Cluenya adalah menghargai dan mensyukuri setiap proses ikhtiar yang sudah dilakukan anak kita.  Nah Kita mulai dengan contoh menggambar tadi, dari awal semangat kedua anak kita untuk menggambar adalah sebuah start yang baik bagi mereka, kemudian mereka mulai berimajinasi tentang apa yang mereka gambar tentunya patut kita dukung dan puji, keberanian mereka menuangkan warna sampai pada terciptanya karya segharusnya menjadi sebuah apresiasi tinggi bagi mereka. Setelah itu baru kita memberikan mereka pemahaman, bahwa kita bangga dengan pencapaian mereka berdua, kita jelaskan bahwa dalam sebuah pertandingan memang harus ada yang kalah dan ada yang menang, yang kalah bisa jadi pemenang jika dia tidak putus asa dan  terus belajar memperbaiki karyanya dan sang pemenang akan menjadi pemenang sejati jika dia tidak sombong dan mau mengajari saudaranya.
Setiap bertambahnya pembelajaran dan ikhtiar dalam proses patut diapresiasi bagi kita selaku orangtua. Jangan pernah melihat dari hasil akhir yang mereka capai, lihatlah dari progress yang sudah mereka lakukan, dalam setiap fase itulah orangtua diharuskan berperan sebagai partner yang selalu mendukung, member pujian, memberi reward dan pemahaman. Karena Thomas alfa Edison mebutuhkan ratusan percobaan gagal untuk bisa menciptakan lampu, karena gelas cantik di etalase membutuhkan perjuangan untuk menjadi cantik, ia ditempa, dipanaskan, dilelehkan, dipukuli sampai akhirnya menjadi cantik.
Jangan lupa melibatkan Allah dalam setiap proses mereka, bahkan semenjak telinganya terbentuk saat dalam kandungan, suara yang diusahakan didengarnya pertama kali adalah suara lafadz Allah SWT. Agar anak kita mengenal siapa tuhannya, agar dia mengenal siapa yang dzat yang maha pemberi, penolong dan menjadi tumpuan harapannya hidup di dunia. Saat ia gagal, kenalkan Allah tuhan yang tidak pernah melupakan proses kebaikan setiap hambanya, saat ia menang ingatkan Allah sebagai pemberi kemenangan.

 Semoga suatu saat kita bisa menjadi orangtua terbaik untuk anak-anak kita kelak. Karena mereka adalah titipannya. Tidak boleh ada kata penyesalan dalam hidup kita karena kita telat atau salah mendidik mereka. 

Kamis, 02 Oktober 2014

Sepucuk Surat Untukmu Ibu

Ibu malam ini kuhaturkan maafku kembali untukmu....
Aku tau nada suaramu berubah saat kata berucap menyapamu...
Aku tau begitu senangya kau kmarin mendoakanku..
Meneropong kedepan, menceritakan keindahan dan kebarokahan..
Teringat beberapa tahun lalu, saat kau terheran2 kepadaku..
Kenapa usahamu tak lazim wahai anakku?
Aku hanya ingin  mencari berlian ditengah gunungan tanah bu, jawabku..
Mau berapa kali kau terluka saat memegang berlian anakku?
Doakan saja Bu, besok sya temukan berlian terbaik menurutNya...
Saya mencari berlian yang menyinari relung jiwa ini dalam mengarungi terjalnya bukit dakwah Bu,,

Lalu mau sampai kapan Nak?
Kau lihat bertruk truk, pasir disana diangkut dan melimpah
Aku hanya inhin berlian bu, karena anak anakku kelak akan tumbuh menjadi penegak panji islam dengan sinar berlian itu,,,

Setelah itu kau hanya tersenyum, mengangguk mengahturkan doa untukku
Maaf Bu malam ini untuk kesekian kalinya aku gagal mendapatkan berlian itu,,
Bukan karena ankmu ini tak pantas,
tapi Allah meminta anakmu ini untuk kembali memperbaiki diri
Agar suatu saat, layak dan pantas mendapatkan berlian itu,,

Ibu janganlah sedikitpun bersedih,,
Tersenyumlah Bu, Allah ada bersama kita,,
Maafkan ankmu ini,,
besok aku tak akan membuatmu bersedih kembali
insya Allah, Allah kan berikan berlian terbaikNya,,
Amiin ya rabb...

Malam selepas melingkar

Oman Ruhila



Sabtu, 27 September 2014

Khitanan Masal Ceria-Koas RSUD Temanggung


Ceritanya saya sedang ingin bernostalgia dengan masa masa koas beberapa bulan kebelakang. Salah satu hal yang berkesan yang mungkin tidak akan pernah saya lupa adalah saat kami bisa menyelenggarakan acara khitanan masal di sela-sela waktu koas. Awal cerita bermula saat saya bersama tiga orang teman saya sedang mengikuti stase bedah di RSUD, kami berempat ditantang oleh dokter pembimbing kami, dr. Duddy Sp.B untuk bisa melakukan sebuah kegitan yang bisa menjadi salah satu sarana kami belajar sekaligus mengabdi ke masayarakat sekitar. Beliau mengatakan, sampai saat itu belum ada kelompok koas satupun yang berani menerima tantangan tersebut, maklum karena jadwal kami di RS memang padat, dan dibutuhkan managemen waktu dan kekompakan tim untuk mewujudkannya.

Singkat cerita kami berhasil mengumpulkan teman-teman koas satu hombased untuk mengerjakan proyek yang sebagian koas mengatakan sesuatu yang mustahil ditengah kesibukan koas dan persiapan ujian stase. Kami buktikan bahwa kami bisa. Oh iya jumlah teman-teman satu homebase sekitar 16 orang untuk stase besar (bedah, obsgyn, dalam dan anak), diaman tiap stase terdiri dari 4 orang, serta sebagian teman-teman stase kecil yang kebetulan masih ada di RS.

Kami akhirnya memutuskan untuk melakukan kegiatan tersebut disebuah desa di kaki pegunungan yang bernama Telogopucang. Bukan karena tanpa alasan kami memillih daerah tersebut, disamping karena termasuk daerah yang jauh dari pusat kesehatan, daerah tersebut juga merupakan daerah kristenisasi yang cukup masif. Alhamdulillah kami diterima dengan baik







Jika mengenang masa itu, kami sering tidak bisa habis pikir, bahwa kami bisa melakukan semuanya ditengah kesibukan padat kami, suatu keyakinan yang kami pegang saat itu, bahwa yang kami lakukan adalah bagian dari dakwah kami kepada masyarakatat. 

Suatu pembelajaran yang kamidapat bahwa saat kita yakin dengan apa yang kita lakukan, saat kita berusaha kerasa dengan apa yang kita cita-citakan, maka Allah tidak segan-segan untuk menjadikannya sebuah kenyataan

Sebelum pulang kami sempat berdoa bersama dan berharap suatu saat ketika Allah telah memberikan Amanah atas profesi kami, kami bisa berkumpul kembali atas nama dakwah dan kemanusiaan

Hendri Okarisman

Posisi Tidur Ala Rasulullah SAW


“Aduh.., kurang tidur ni Jang…”
“Lho kenapa Din? biasanya kalo kita belajar bareng, kamu paling cepet tidur, hehe…”
“Iya ni, gara-gara kakakku yang tidur mendengkur Jang…, berisik banget..,hehe…”
“Oalah…, coba disaranin tidurnya seperti yang dicontohkan Rasulullah Din, insya Allah posisinya gak bakalan bikin ngorok, baik juga buat kesehatan jantung, paru-paru sama usus kita.”
“Emang tidur Rasullullah SAW kayak apa si Jang?”
“Ah kamu.., tu tanya dokter Abu ja biar bisa lebih jelas”.
Dokter Abu said:
Guys, sebagaimana yang kita fahami bahwa islam adalah rahmatan lil’alamin, rahmat bagi seluruh alam, dan nabi Muhammad SAW adalah suritauladan terbaik bagi umat manusia. Sebagai seorang muslim, akhlak dan tingkah laku nabi Muhammad SAW merupakan prototype ayau contoh yang harus di teladani dan diamalkan. Salah satunya adalah posisi tidur Rasullullah SAW. Berikut beberapa hadist yang menerangkan bagaimana posisi beliau saat tidur,“ Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710), “ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350), “ Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih). Nah jadi posisi tidur nabi itu tubuh miring ke sebelah kanan, kemudian kedua kaki sedikit ditekuk, dan tangan kanan diletakan dibawah pipi kanan kita, lalu bagaimna duania kesehatan memandang hal tersebut?
            Guys, posisi tidur dalam dunia kedokteran akan berkaitan secara tidak langsung dengan beberapa organ dalam tubuh. Secara umum posisi tidur dapat kita bagi menjadi empat posisi yakni posisi terlentang, tengkurap, tubuh miring ke kiri dan tubuh miring ke kanan. Jantung mewakili sirkulasi darah tubuh, paru-paru dan saluran pernapasan atas sebagai system pernapasan, serta sistem saluran pencernaan tubuh merupakan organ-organ yang dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh posisi tubuh saat tidur. Lalu apa kelebihan posisi tidur yang dicontohkan oleh Rasulullah dari segi ilmu kesehatan? Baik kita mulai dari jantung sebagai pusat pompa darah ke seluruh tubuh. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Kuo dari Departemen Kesehatan Rumah Sakit Umum Provinsi Tao-Yuan RRC terkait dengan effek tiga posisi tidur yakni posisi terlentang, tubuh meiring ke kiri dan tubuh miring ke kanan terhadap jantung dengan menggunakan alat pengukur spectrum jantung didapatkan hasil bahwa aktivitas jantung terbaik didapatkan pada saat subjek penelitian tidur dengan posisi miring ke sebalah kanan. Posisi jantung cecara anatomis memiliki posisi lebih ke sebelah kiri tubuh, sehingga  sehingga apabila posisi tidur kita miring ke sebelah kanan maka jantung tidak tertimpa oleh organ lain. Berbeda halnya jika kita mengambil posisi tidur miring ke sebelah kiri, selain jantung terbebani oleh organ lain, posisi tersebut menyebabkan curah jantung berlebih karena suply darah dari paru-paru kanan yang berada di atas jantung (saat posisi miring ke kiri) ke atrium jantung lebih benyak.
Manfaat yang kedua berkaitan dengan sistem pencernaan tubuh meliputi lambung dan usus. Lambung berfungsi untuk mencerna makanan secara kimiawi dengan menggunakan enzim sehingga makanan hancur membentuk seperti bubur atau dalam istilah kedokteran dinamanakan kismus. Secara anatomis bentuk lambung seperti hurup “J” dengan permukaan lebih cembung ke sebelah sisi kiri tubuh dengan ujung di sisi kanan tubuh. Pada saat tidur miring ke sebelah kanan tubuh maka proses aliran pencernaan tubuh akan lancar berjalan.   Hal tersebut terjadi kareana saat posisi miring ke kanan, secara otomatis isi lambung akan mudah berjalan karena sambungan antara lambung dan usus posisinya ada di sisi sebelah kanan tubuh (di bawah tubuh saat tidur). Berbeda dengan posisi tidur miring ke keiri membuat aliran system pencernaan sedikit terganggu, karena posisi sambungan lambung usus ada di sebelah sisi kanan (di atas tubuh saat tidur) menyebabkan pengosongan lambung menjadi terhambat. Lancarnya aliran sistem pencernaan, membuat proses penyerapan sari-sari makan saat tidur lebih maksimal. Hal tersebut juga menyebabkan pengeluaran cairan empedu dan pancreas maksimal sehingga memperkecil timbulnya batu empedu.   
Manfaat ketiga untuk sisitem pernapasan. Nah ini untuk kasus kakaknya Udin. Posisi tidur miring menghindarkan jatunya lidah ke pangkal. Pada saat terlentang, gaya gravitasi membuat lidah jatuh kearah pangkal lidah, hal tersebut dapat mengganggu saluran pernapasan dan menyebabkan seseorang tidur mendengkur. Dalam kondisi mendengkur oksigen yang masuk ke dalam paru-paru menjadi tidak maksimal, sehingga banyak didapatkan orang-orang yang tidurnya mendengkur mengeluhkan pusingnya kepala saat bangun tidur. Dilain sisi secara anatomis paru-paru kanan lebih besar daripada paru-paru kiri, sehingga jika kita tidur miring ke kanan jantung akan berada di atas mendorong paru-paru sebelah kanan, hal ini tidak jadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar, sebaliknya jika tidur miring kekiri paru-paru kanan yang besar akan mendorong jantung ke sisi kiri sehingga sangat tidak baik untuk jantung. Manfaat yang ke tiga, tidur ala Rasullullah SAW yakni ketika tangan kanan disimpan dibawah pipi kanan, hal tersebut berfungsi untuk meluruskan dan mensejajarkan posisi tulang leher, punggung dengan kepala. Posisi leher dan kepala sangat berperan besar dalam menentukan kualitas tidur seseorang.
Guys, itulah hikmah dibalik sunnah posisi Rasullullah SAW saat tidur, mulai sekarang coba di praktekan ya,,,,
Temanggung 2013

Hendri Okarisman

Buang Air Kecil-Jongkok



“Waduh…, kamar mandinya bau pesing Jang?”
            “Ya itulah Din, kebanyakan dari kita kalo buang air kecil serimngnya berdiri sih, jadinya air seni kita kemana-mana. Padahal lebih baik kan jongkok, biar mudah dibersiin.”
            “Maksudnya?”
            “Oalah baru tahu ya? Itu kan salah satu sunah nabi. Selain mudah dibersiin, kita juga dapat terhindar dari cipratan urin, coba bayangkan kalo berdirikan kemungkinan tercipratnya najis lebih besar bukan?”
            “Eh kalo dari segi kesehatan ada fungsinya gak ya?
            “Ada dong, lebih jelasnya tanya dokter abu sana..”
Dokter Abu said:
Hei guys.., ketemu lagi ni, kali ini kita akan membahas tentang hikmah dibalik tata cara buang air kecil yang baik dan benar. Yups tentunya akan kita pandang dari dua sisi yakni islam dan kedokteran. Pembahasan tentang thaharoh atau bersuci dalam agam islam merupakan materi yang sangat penting dan dijadikan materi awal sebelum ibadah, kenapa? karena apabila thaharoh kita salah atau tidak bersih dari hadast dan najis maka akan sia-sialah ibadah kita. Baik, kita mulai dari sebuah hadist sebagai dasar dari thaharoh atau bersuci setelah buang air kecil, Rasulullah SAW bersabda “Sucikanlah dirimu dari air kencing, karena sesungguhnya sebagian siksa kubur itu disebabkan olehnya.” (HR: Abu Daruquthni). Hadist ini memerintahkan kita agar berhati-hati dalam bersuci khususnya setelah buang air kecil, karena jika kita tidak berhati-hati, air kencing yang menempel dapat menggugurkan ibadah kita.  Sedangkan, perihal larangan untuk buang air kecil sambil berdiri, terdapat hadist yang diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu ‘anha yang berkata ”Siapa yang telah memberitakan kepada kamu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kencing sambil berdiri, maka jangan kamu percaya, karena Rasullullah SAW tidak pernah buang air kecil kecuali sambil duduk (jongkok).” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Albani). Lalu apa saja hikmah dari cara buang air kecil berjongkok selain sebagai sikap kehati-hatian kita akan najis?
            Jika berpikir praktis, berdiri saat buang air kecil mungkin lebih bisa diterima akal jika dibandingkan dengan berjongkok, tetapi dalam sisi ilmu kesehatan ternyata berjongkok saat buang air kecil memilki nilai-nilai kesehatan yang luar biasa. Dalam dunia kesehatan, buang air kecil dengan berjongkok akan merangsang terciptanya kontraksi berupa tekanan halus dari otot-otot sekitar perut dan paha yang secara tidak langsung akan menekan kantung kemih sehingga dapat maksimal dalam mengeluarkan urin. Pengosongan kantung urin yang maksimal dapat mencegah munculnya penyakit di kantung kemih dan ginjal. Residu atau sisa urin yang tertinggal dalam kantung kemih yang biasa terjadi jika kita berdiri saat buang air kecil, jika terakumulasi terus menerus dapat membentuk endapaan yang akhirnya menjadi batu di kantung kemih atau masyarakat sering menyebutnya dengan istilah kencing batu. Selain hal tersebut. Pengeluaran urin yang tidak maksimal mengganggu  proses pengeluaran urin oleh ginjal. Sisa urin yang terus bertumpuk, sementara produksi urin oleh ginjal terus berjalan menyebabkan tertahannya urin di ginjal sehingga dapat menyebabkan pembekakan ginjal. Pembengkakan tersebut dapat mempengaruhi penyaringan darah di ginjal, sebagaimana kita ketahui bahwa ginjal berperan sentral dalam menyaring darah dan memisahkannya dengan zat sisa metabolism yang harus dibuang oleh tubuh. Posisi berjongkok saat buang air kecil dapat membantu pengeluaran urin pada penderita prostat. Pembengkakan kelenjar prostat menyebabkan menyempitnya saluran kencing (urethra) yang membuat buang air kecil tersendat sendat.
            Subhanallah… berita mengejutkan datang dari negeri barat yang sebabesar warganegaranya adalah penduduk non muslim.   Pemerintah Taiwan yang diwakili oleh menteri Lingkungan Taiwan Stephen Shen mengusulkan agar masyarakat Taiwan membiasakan untuk buang air kecil dengan duduk atau berjongkok. Usulan tersebut di dukung oleh Badan Perlindungan Lingkungan Taiwan (EPA), ERA berpendapat bahwa kebiasaan duduk atau berjongkok pada saat buang air kecil menciptakan kebersihan di toilet-toilet di taiwan. Sterhen menyatakan bahwa anjuran tersebut akan menjadi kampanye besar-besaran di taiwan guna menjaga kebersihan 100.000 toilet-toilet umum yang tersebar di seluruh taiwan. Sementara di Swedia, sejumlah politisi mengusulkan undang-undang baru agar pria buang air kecil dengan cara duduk di toilet. Selain faktor kebersihan, faktor kesehatan juga menjadi pertimbangan pentingnya usulan tersebut.

Temanggung 2013

Hendri Okarisman

Hikmah Mengucap Hamdallah saat Bersin



“Uacihhh…., Alhamdulillah….”
            “Hati-hati Jang banyak bakteri bertebaran ntu dari mulutmu…”
            “Eh.. balas dong Din?”
            “Balas apanya? Masa aku harus bersin juga?”
            “Maksudnya balas pake do’a Din, kata nabi jika ada diantara kita yang bersin terus yang bersin ngucap hamdallah, maka yang lain mendoakannya dengan mengucap yarhamukallah, dan yang bersin membalasnya dengan yahdikumullah… gitu, ikut TPA dimana sih? Kayak gitu aja kagak tau..”
            “Hehe…, iya baru inget Jang, Yarhamukallah…”
            “Yahdikumullah…”
            “Eh tapi kok bersin harus ngucap hamdallah ya?”
            “Nah lho…, ya dah tanya dokter Abu ja deh..”
Dokter Abu said:
Guys, bersyukurlah jika kita masih bisa bersin, karena bersin merupakan salah satu pertanda bahwa system pertahanan tubuh kita masih berjalan normal. Kenapa bisa seperti itu? Yups, bersin merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mencegah benda asing masuk kedalam tubuh. Bersin ntu diatikan sebagai sebuah proses keluarnya udara dengan cepat dan keras melewati hidung dan mulut. Ada yang tahu seberapa cepat udara keluar saat kita bersin? Yups, kecepatan udara saat kita bersin mencapai 70 m/ detik atau setara dengan 250 km/ jam.  Mekanisme terjadinya bersin diawali dari terdeteksinya zat asing yang masuk ke saluran pernapasan dalam hal ini rongga hidung oleh reseptor di sel epitel saluran pernapasan. Zat asing yang masuk bisa bakteri, kuma, virus, kutu, benda asing atau debu. Bersin juga berfungsi untuk membersihkan saluran pernapasan (rongga hidung) dari kotoran-kotoran. Udara yang menghembus ke luar dengan kecepatan dan tekanan tinggi dari paru-paru, membuat rongga hidung bersih secara optimal.
Dalam islam memiliki kedudukan tersendiri, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Apabila salah seorang diantara kalian bersin maka ucapkanlah Alhamdulillah, dan hendaklah orang yang menengarnya menjawab dengan yarhamukallah, dan bila dijawab demikian maka balaslah dengan ucapan yahdikumullah wa yuslihubaalakum.” (HR: Bukhary, 6224). Dalam keterangan lain Rasulullah SAW bersabda: “Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam: jika engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika ia mengundangmu maka datanglah, jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah nasihat, jika ia bersin lalu mengucap Alhamdulillah maka do’akanlah, jika ia sakit maka jenguklah, jika ia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (HR: Muslim). Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh Allah SWT mencintai orang-orang yang bersin dan membenci orang yang menguap, maka jika kalian bersin pujilah Allah, maka setiap orang yang mendengar pujian itu untuk menjawabnya; adapun menguap, maka itu dari syaitan, maka lawanlah itu sekuat tenagamu. Dan apabila seseorang menguap dan terdengar bunyi: Aaaa, maka syaitan pun tertawa karenanya.” (HR: Bukhari).
Lalu kenapa kita harus mengucap hamdallah? Point yang pertama sudah jelas ya, karena kita bersyukur Allah SWT masih memberikan kita system pertahanan tubuh yang normal, bersin dapat membersihkan hidung dan saluran napas kita dari bakteri, kuman dan zat asing lainnya. Point kedua, berdasarkan hasil penelitian, pada saat kita bersin jantung kita berhenti sekitar nol koma sekian detik. Pernahkah kita membayangkan jantung kita berhenti berdenyut untuk selamanya? Nah pada kondisi bersin ini kita diingatkan Allah atas salah satu nikmat Allah berupa fungsi jantung yang baik. Jantung merupakan organ tubuh yang bekerja secara tidak sadar. Pernahkah kita menghintung berapa kali denyutan jantung memompa darah dalam satu hari? Kita jarang mengingat dan bersyukur pada Allah bahwasannya kita memiliki jantung sebagai organ yang sangat vital dalam tubuh ini. Jadi mengucap hamdallah saat bersin adalah bagian dari rasa syukur kita kepada Allah karena Allah masih mengkaruniakan kita kesehatan atas system pertahanan tubuh dan fungsi jantung yang normal. Jadi jangan lupa, mulai dari sekarang jika kita bersin, maka ucapkan hamdallah ya….

Temanggung 2013

Hendri Okarisman

Jumat, 26 September 2014

Khasiat Wudhu


Oleh Hendri Okarisman
“Cie ile…, Mantep dah, wajah mu bercahaya Jang, jos dah suegerrr deh ngeliatnya, pake kosmetik apaan nie, hehe”.
            “Huss.., natural dong, gak pake apa-apa Cuma pake resep dari Rosulullah SAW, hehe..”
            “Apaan ntu Jang?”
            “Walah.., masa gak tau sih Din? Wudhu tau…”
            “Subhanallah… bener juga yak, Sebenernya apa ja sih manfaat dari wudhu?
Dokter Abu said:
Guys, Berwudhu merupakan bagian dari thaharah, dan menjadi syarat diterimanya shalat kita. Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka cucilah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian sampai dengan siku, dan usaplah kepala-kepala kalian dan (cucilah) kaki-kaki kalian sampai pada kedua mata kaki...” (QS: Al-Maidah:6). Jadi jelas ya, harus wudhu dulu sebelum kita shalat, jika tidak wudhu maka shalat kita tidak akan diterima.
Berwudhu jika kita dipandang dari sisi kedokteran, sangat banyak sekali manfaatnya. Pertama jika dihitung-hitung, kita sedikitnya akan berwudhu sebanyak lima kali dalam 24 jam. Artinya ada lima kali kesempatan bagi kita untuk mebasuh membersihkan anggota wudhu, mulai dari tangan, telapak tangan, muka, telinga, rambut dan kaki.  Perlu diketahui bahwa setiap 1 inchi persegi dari kulit kita terdapat kurang lebih 20.000.000 bakteri yang setiap waktu yang dapat terus bertambah sesuai dengan tinggi rendahnya aktivitas yang kita lakukan. Hati-hati lho karena sewaktu-waktu bakteri tersebut akan dengan mudah masuk menginfeksi tubuh melalui luka di permukaan kulit kita. Jadi jika berwudhu minimal lima kali dalam 24 jam, berarti secara otomatis kita sudah menjaga kebersihan dan mengurangi akumulasi bakteri dan kuman di permukaan kulit kita. Wudhu dapat menghindarkan kita dari serangan penyakit kulit akibat rendahnya kebersihan kulit kita. Nah, mendukung hal tersebut Mokhtar Salem seorang penulis buku yang berjudul Prayers a Sport for The Body and Soul mengatakan bahwa aktivitas wudhu dapat menghindarkan kita dari kanker kulit yang disebabkan oleh menepel dan terserapnya bahan kimia di kulit. Berwudhu menyebabkan larutnya bahan-bahan kimia tersebut, sehingga tidak sampai diserap oleh kulit.
             Kedua, seorang professor yang berprofesi sebagai psikiater dan neurology (ahli ilmu syaraf) dari Austria bernama Prof. Leopold Werner von Ehrenfels yang kemudian masuk islam dan berganti nama menjadi Prof. Baron Omar Rolf Ehrenfels menemukan bahwa wudhu dapat merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Hal tersebut terjadi karena adanya keselarasan usapan air dengan titik-titik syaraf pada anggota wudhu.  Ketika berwudhu maka secara tidak langsung akan memantapkan konsetrasi pikiran, karena air wudhu akan mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan kaki. Saat berwudhu, kita membasuh seluruh panca indra kita, mulai dari kulit, mata, telinga, hidung dan lidah (rongga mulut). Dalam ilmu akupuntur, terdapat titik-titik sensitive sebagai reseptor terhadap rangsangan stimulus berupa sentuhan, gosokan, usapan, dan tekanan (massage) pada tubuh. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan, organ, dan system organ yang bersifat terapi. Saat berwudhu terdapat 493 titik sensitive yang kita sentuh, gosok dan massage, yakni 84 titik akupuntur pada wajah, 95 pada tangan, 64 pada kepala, 125 pada telinga dan 125 titik akupuntur pada kaki. Sehingga kita bisa menyebutkan bahwa guyuran air wudhu dapat dijadikan sebagai terapi akupuntur pada titik-titik syaraf anggota wudhu, hal tersebut dikarenakan system metabolism manusia terhubung dengan system syaraf yang ujungnya menyebar di seluruh permukaan kulit tubuh manusia.
            Adalah seorang peneliti bernama Muhammad Salim yang menganalisis hidung sekelompok orang yang tidak berwudhu, yang kemudian dibandingan dengan sekelompok orang yang berwudhu rutin lima kali dalam sehari dan mendirikan shalat. Muhammad Salim mengambil zat dalam hidung dan selaput lendirnya kemudian mengamati jenis kumannya. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa sekelompok orang yang tidak berwudhu, lubang hidungnya memudar dan berminyak, serta berdebu, lengket dan berwarna gelap. Sedangkan orang-orang yang berwudhu rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih tidak berdebu. Subhanallah… luas biasa bukan?