Visi Hidup Kita Haruslah Bervisi Syurga

Sabtu, 27 September 2014

Khitanan Masal Ceria-Koas RSUD Temanggung


Ceritanya saya sedang ingin bernostalgia dengan masa masa koas beberapa bulan kebelakang. Salah satu hal yang berkesan yang mungkin tidak akan pernah saya lupa adalah saat kami bisa menyelenggarakan acara khitanan masal di sela-sela waktu koas. Awal cerita bermula saat saya bersama tiga orang teman saya sedang mengikuti stase bedah di RSUD, kami berempat ditantang oleh dokter pembimbing kami, dr. Duddy Sp.B untuk bisa melakukan sebuah kegitan yang bisa menjadi salah satu sarana kami belajar sekaligus mengabdi ke masayarakat sekitar. Beliau mengatakan, sampai saat itu belum ada kelompok koas satupun yang berani menerima tantangan tersebut, maklum karena jadwal kami di RS memang padat, dan dibutuhkan managemen waktu dan kekompakan tim untuk mewujudkannya.

Singkat cerita kami berhasil mengumpulkan teman-teman koas satu hombased untuk mengerjakan proyek yang sebagian koas mengatakan sesuatu yang mustahil ditengah kesibukan koas dan persiapan ujian stase. Kami buktikan bahwa kami bisa. Oh iya jumlah teman-teman satu homebase sekitar 16 orang untuk stase besar (bedah, obsgyn, dalam dan anak), diaman tiap stase terdiri dari 4 orang, serta sebagian teman-teman stase kecil yang kebetulan masih ada di RS.

Kami akhirnya memutuskan untuk melakukan kegiatan tersebut disebuah desa di kaki pegunungan yang bernama Telogopucang. Bukan karena tanpa alasan kami memillih daerah tersebut, disamping karena termasuk daerah yang jauh dari pusat kesehatan, daerah tersebut juga merupakan daerah kristenisasi yang cukup masif. Alhamdulillah kami diterima dengan baik







Jika mengenang masa itu, kami sering tidak bisa habis pikir, bahwa kami bisa melakukan semuanya ditengah kesibukan padat kami, suatu keyakinan yang kami pegang saat itu, bahwa yang kami lakukan adalah bagian dari dakwah kami kepada masyarakatat. 

Suatu pembelajaran yang kamidapat bahwa saat kita yakin dengan apa yang kita lakukan, saat kita berusaha kerasa dengan apa yang kita cita-citakan, maka Allah tidak segan-segan untuk menjadikannya sebuah kenyataan

Sebelum pulang kami sempat berdoa bersama dan berharap suatu saat ketika Allah telah memberikan Amanah atas profesi kami, kami bisa berkumpul kembali atas nama dakwah dan kemanusiaan

Hendri Okarisman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar