Visi Hidup Kita Haruslah Bervisi Syurga

Sabtu, 27 September 2014

Buang Air Kecil-Jongkok



“Waduh…, kamar mandinya bau pesing Jang?”
            “Ya itulah Din, kebanyakan dari kita kalo buang air kecil serimngnya berdiri sih, jadinya air seni kita kemana-mana. Padahal lebih baik kan jongkok, biar mudah dibersiin.”
            “Maksudnya?”
            “Oalah baru tahu ya? Itu kan salah satu sunah nabi. Selain mudah dibersiin, kita juga dapat terhindar dari cipratan urin, coba bayangkan kalo berdirikan kemungkinan tercipratnya najis lebih besar bukan?”
            “Eh kalo dari segi kesehatan ada fungsinya gak ya?
            “Ada dong, lebih jelasnya tanya dokter abu sana..”
Dokter Abu said:
Hei guys.., ketemu lagi ni, kali ini kita akan membahas tentang hikmah dibalik tata cara buang air kecil yang baik dan benar. Yups tentunya akan kita pandang dari dua sisi yakni islam dan kedokteran. Pembahasan tentang thaharoh atau bersuci dalam agam islam merupakan materi yang sangat penting dan dijadikan materi awal sebelum ibadah, kenapa? karena apabila thaharoh kita salah atau tidak bersih dari hadast dan najis maka akan sia-sialah ibadah kita. Baik, kita mulai dari sebuah hadist sebagai dasar dari thaharoh atau bersuci setelah buang air kecil, Rasulullah SAW bersabda “Sucikanlah dirimu dari air kencing, karena sesungguhnya sebagian siksa kubur itu disebabkan olehnya.” (HR: Abu Daruquthni). Hadist ini memerintahkan kita agar berhati-hati dalam bersuci khususnya setelah buang air kecil, karena jika kita tidak berhati-hati, air kencing yang menempel dapat menggugurkan ibadah kita.  Sedangkan, perihal larangan untuk buang air kecil sambil berdiri, terdapat hadist yang diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu ‘anha yang berkata ”Siapa yang telah memberitakan kepada kamu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kencing sambil berdiri, maka jangan kamu percaya, karena Rasullullah SAW tidak pernah buang air kecil kecuali sambil duduk (jongkok).” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Albani). Lalu apa saja hikmah dari cara buang air kecil berjongkok selain sebagai sikap kehati-hatian kita akan najis?
            Jika berpikir praktis, berdiri saat buang air kecil mungkin lebih bisa diterima akal jika dibandingkan dengan berjongkok, tetapi dalam sisi ilmu kesehatan ternyata berjongkok saat buang air kecil memilki nilai-nilai kesehatan yang luar biasa. Dalam dunia kesehatan, buang air kecil dengan berjongkok akan merangsang terciptanya kontraksi berupa tekanan halus dari otot-otot sekitar perut dan paha yang secara tidak langsung akan menekan kantung kemih sehingga dapat maksimal dalam mengeluarkan urin. Pengosongan kantung urin yang maksimal dapat mencegah munculnya penyakit di kantung kemih dan ginjal. Residu atau sisa urin yang tertinggal dalam kantung kemih yang biasa terjadi jika kita berdiri saat buang air kecil, jika terakumulasi terus menerus dapat membentuk endapaan yang akhirnya menjadi batu di kantung kemih atau masyarakat sering menyebutnya dengan istilah kencing batu. Selain hal tersebut. Pengeluaran urin yang tidak maksimal mengganggu  proses pengeluaran urin oleh ginjal. Sisa urin yang terus bertumpuk, sementara produksi urin oleh ginjal terus berjalan menyebabkan tertahannya urin di ginjal sehingga dapat menyebabkan pembekakan ginjal. Pembengkakan tersebut dapat mempengaruhi penyaringan darah di ginjal, sebagaimana kita ketahui bahwa ginjal berperan sentral dalam menyaring darah dan memisahkannya dengan zat sisa metabolism yang harus dibuang oleh tubuh. Posisi berjongkok saat buang air kecil dapat membantu pengeluaran urin pada penderita prostat. Pembengkakan kelenjar prostat menyebabkan menyempitnya saluran kencing (urethra) yang membuat buang air kecil tersendat sendat.
            Subhanallah… berita mengejutkan datang dari negeri barat yang sebabesar warganegaranya adalah penduduk non muslim.   Pemerintah Taiwan yang diwakili oleh menteri Lingkungan Taiwan Stephen Shen mengusulkan agar masyarakat Taiwan membiasakan untuk buang air kecil dengan duduk atau berjongkok. Usulan tersebut di dukung oleh Badan Perlindungan Lingkungan Taiwan (EPA), ERA berpendapat bahwa kebiasaan duduk atau berjongkok pada saat buang air kecil menciptakan kebersihan di toilet-toilet di taiwan. Sterhen menyatakan bahwa anjuran tersebut akan menjadi kampanye besar-besaran di taiwan guna menjaga kebersihan 100.000 toilet-toilet umum yang tersebar di seluruh taiwan. Sementara di Swedia, sejumlah politisi mengusulkan undang-undang baru agar pria buang air kecil dengan cara duduk di toilet. Selain faktor kebersihan, faktor kesehatan juga menjadi pertimbangan pentingnya usulan tersebut.

Temanggung 2013

Hendri Okarisman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar